Misteri Malam Jum'at Kliwon
Ketika aku berjalan sendiri di tengah gelapnya malam, aku mendengar suara jeritan dari seorang wanita,“tolong … tolong,“ aku pun terkejut mendengar suara itu, karna dijalan yang aku lalui tak ada siapa-siapa, dengan rasa penasaran. Aku mencari asal usul suara tersebut, hingga aku melihat ada sebuah rumah yang terlihat tak terawat dan tak berpenghuni, langkahku semakin mendekati kerumah itu dan suara itu pun semakin terdengar ditelingaku, hingga akhirnya kulihat cahaya yang terpancar keluar dari jendela yang tak bertirai. Aku pun terkejut ketika aku melihat seorang wanita duduk diam dangan kedua tangannya yang diikat kebelakang tubuhnya, wanita itu pun hanya bisa menangis dan meminta tolong, lalu aku berniat ingin menolangnya dan aku mencari benda keras untuk memecahkan kaca jendela tersebut, tetapi ketika aku menemukan benda untuk mecahkan kaca, aku melihat seorang lelaki gagah dengan mengenakan pakaian serba putih menghampiri wanita itu, aku pun tak jadi memecahkan kaca itu, karna lelaki itu terlihat sebagai suaminya dan mungkin ini hanya masalah rumah tangga mereka saja. Tetapi … aku terkejut, ketika lelaki itu mengeluarkan pisau yang tajam dari saku belakang celananya dan wanita itu menjerit semakin keras, hingga dia memohon agar tak disakitinya, lelaki itu pun semakin asyik memainkan pisaunya diatas kulit lembut wanita itu,“ menangis-lah … dan merintihlah … karna aku tak akan cepat-cepat membunuhmu,” aku pun terkejut ketika aku mendengar lelaki itu ingin membunuh wanita tersebut, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, karna tubuhku yang tidak terlalu besar dibanding dengan tubuh lelaki itu, mata-ku hanya bisa menatap dan menyaksikan keadaan dirumah itu, lalu dia menggoreskan ujung pisau itu kepipi sebelah kiri dan darah segar mengalir dari goresan pisau itu hingga membasahi baju yang dikenakan sang wanita“ tolong … jangan bunuh aku “ wanita itu pun merintih kesakitan dan meminta kepada lelaki itu agar tak membunuhnya. Lelaki itu tak peduli dengan tangisan dan jeritannya, dia seperti menikmati permainan pisaunya itu, dengan diiringi tangisan dan jeritan dari sang wanita tersebut, aku pun semakin tak kuat melihatnya, ketika pisau itu menyayat leher wanita hingga terlihat darah segar mengucur dari lehernya dan lelaki itu pun semakin liar menyayat leher wanita itu hingga terputus dari tubuhnya dan kepala itu pun ditarunya diatas meja, lalu lelaki itu pun pergi untuk mengambil sesuatu yang berada di dalam lemari pendingin. aku semakin terkejut ketika terlihat potongan – potongan organ tubuh yang berada di lemari pendingin itu, tak lama kemudia dia kembali dengan membawa toples besar ditangannya dan menarunya diatas meja, lalu dengan santai tanpa berdosa lelaki itu mencongkel kedua mata dari kepala tersebut, hingga terlihat seperti bakso yang biasa aku makan. Aku pun menundukkan kepala aku , karna rasa mual melanda diriku dan ketika aku kembali memandang lelaki itu, tiba-tiba ... mata tajam lelaki itu terarah kepadaku yang saat itu sedang memperhatikannya, aku pun bergegas berlari meninggalkan rumah itu, tetapi ketika aku berlari aku mendengar suara “dor …” aku terjatuh ketanah, kakiku terasa sakit dan tak bisa digerakkan karna terkena peluru yang ditembakkan lelaki itu kearahku, tetapi aku coba bangkit kembali dan terus berlari meskipun terasa berat dikaki sebelah kanakku dan aku tak mau menjadi korban selanjutnya dari kebiadaban lelaki itu, hingga akhirnya aku melihat desa terdekat dan aku harus bergegas sampai disana dan meminta tolong warga yang berada disana, namun belum sampai aku disana terdengar suara motor dari kejauhan dan rasa takut-ku semakin menjadi-jadi, ketika pembunuh itu berteriak dengan nada keras,“berlarilah yang jauh, karna aku akan selalu ada dibelakangmu,“ lalu tiba-tiba lengan kananku seperti tersayat benda tajam dan tubuhku yang lemah pun terjatuh lagi ketanah untuk kedua kalinya, tetapi saat ini aku benar-benar tak berdaya dibuatnya dan aku hanya bisa merangkak menjauh dari lelaki itu, karna dia turun dari kendaraannya dan menghampiri aku dengan membawa samurai yang teramat panjang dan tajam ”tolong … tolong …“ ,jeritku meminta tolong, karna kali ini aku benar-benar merasakan ketakutan, “menangis dan menjeritlah jika kamu takut, karna nanti kamu tak akan bisa menangis dan menjerit lagi,” aku pun semakin takut mendengar celoteh yang keluar dari mulut lelaki itu, lalu aku pun berkata “mungin ini, hari terakhirku Tuhan, dan jika lelaki ini malaikat yang kau kirim untukku, aku akan ikhlas dengan semua ini,” lelaki itu pun menggenggam samurai itu dengan kedua tangannya dan samurai itu tepat berada diatas tubuhku, tatap … ketika lelaki itu ingin membunuhku, terdengar suara gaduh dan ricuh dari warga yang mendatangiku, lelaki itu pun, pergi meningglkanku dan warga mengejar lelaki itu, warga yang lain segera mambawaku kerumah sakit terdekat, karna luka yang kuderita.aku pun menceritakan semua yang terjadi dan yang aku lihat dirumah itu pada warga dan polisi yang menayaiku dirumah sakit. Hingga keesokan harinya aku mendengar kabar rumah itu telah diperiksa oleh polisi dan tersangka sudah tertangkap dengan barang bukti, terdapat beberapa potongan organ tubuh manusia yang akan di perjual belikan dan terungkap sudah kisah malam jum'at klewon yang ternyata adalah ulah pembunuh yang selalu membunuh ketika malam jum'at kliwon, karna menurut pembunuh itu, malam jum'at kliwon waktu yang pas dan semua orang yang melintas dirumah itu akan takut dan tak akan ada yang datang kesana.
selesai.

0
comments