Halloween terakhir

Langkahku semakin percaya diri, dengan niatku untuk jail di pesta Halloween malam ini. ketika sampai tempat tujuhan. Kostum pocong pun sudah melekat ditubuhku. Berlahan aku memasuki sebuah rumah yang besar dan kuno. Tak terlihat satu orang pun berada disana. Hanya lukisan kuno dan potongan kepala binatang terpampang rapi di setiap ruangan yang aku lewati. Sarang laba-laba pun terlihat lebih nyata. Lalu … terlihat seorang gadis muda, duduk menangis di anak tangga. Wajahnya pucat dengan cairan merah yang mengaliar dari ujung matanya. Cairan itu membasahi pipi dan kostumnya.
“Neng yang cantik, pesta halloweennya di mana?” tanyaku dengan sedikit menggoda.
Tapi tak ada jawaban darinya, hanya terdengar jeritan yang keras dari arah lantai 2. Aku pun mencoba menyusuri anak tangga tersebut dan mencari asal usul jeritannya. Tiba-tiba saja, sebuah kepala menggelinding dari atas dan berhenti tepat dikakiku. Kepala lelaki dengan mata yang hampir keluar dan senyum yang tak perna aku lupakan, Niatku menaiki anak tangga selanjutnya  tak perna aku lakukan, karna aku tak ingin berada di sini dan aku lebih baik kembali. Gadis yang menangis, kini menatapku dengan senyum sinis dan siap menerkamku yang mengarah kedirinya. Langkah panjangku melompati gadis tersebut. Tetapi … kakiku terkilir dan aku tak bisa bangkit. Hanya merangkat menjauh dari gadis tersebut, yang semakin mendekati tubuhku.
Jeritku memenuhi ruangan yang sunyi dan kosong. Tak ada tawa dan tak ada canda yang seharusnya terjadi diacara Halloween ini. Hanya ada derita dan air mata yang mengiringi pesta kematianku. Sosok hitam tanpa kepala, yang berada dibalik gadis tersebut, menambah jeritku semakin kencang dan tak tertahan lagi.
“tolong … tolong … tolong hentikan kawan-kawan, ia sudah menangis  dan mengeluarkan cairan yang begitu banyak dari dalam celananya.” Itu-lah kata yang aku benci selamanya. Ternyata kejailanku berujung dendam dan membawaku dalam hal ini. kini pocong jail terkena batunya dan ia tak ingin jail lagi.

Misteri Malam Jum'at Kliwon



Ketika aku berjalan sendiri di tengah gelapnya malam, aku mendengar suara jeritan dari seorang wanita,“tolong … tolong,“ aku pun terkejut mendengar suara itu, karna dijalan yang aku lalui tak ada siapa-siapa, dengan rasa penasaran. Aku mencari asal usul suara tersebut, hingga aku melihat ada sebuah rumah yang terlihat tak terawat dan tak berpenghuni, langkahku semakin mendekati kerumah itu dan suara itu pun semakin terdengar ditelingaku, hingga akhirnya kulihat cahaya yang terpancar keluar dari jendela yang tak bertirai. Aku pun terkejut ketika aku melihat seorang wanita duduk diam dangan kedua tangannya yang diikat kebelakang tubuhnya, wanita itu pun hanya bisa menangis dan meminta tolong, lalu aku berniat ingin menolangnya dan aku mencari benda keras untuk memecahkan kaca jendela tersebut, tetapi ketika aku menemukan benda untuk mecahkan kaca, aku melihat seorang lelaki gagah dengan mengenakan pakaian serba putih menghampiri wanita itu, aku pun tak jadi memecahkan kaca itu, karna lelaki itu terlihat sebagai suaminya dan mungkin ini hanya masalah rumah tangga mereka saja. Tetapi … aku terkejut, ketika lelaki itu mengeluarkan pisau yang tajam dari saku belakang celananya dan wanita itu menjerit semakin keras, hingga dia memohon agar tak disakitinya, lelaki itu pun semakin asyik memainkan pisaunya diatas kulit lembut wanita itu,“ menangis-lah … dan merintihlah … karna aku tak akan cepat-cepat membunuhmu,” aku pun terkejut ketika aku mendengar lelaki itu ingin membunuh wanita tersebut, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, karna tubuhku yang tidak terlalu besar dibanding dengan tubuh lelaki itu, mata-ku hanya bisa menatap dan menyaksikan keadaan dirumah itu, lalu dia menggoreskan ujung pisau itu kepipi sebelah kiri dan darah segar mengalir dari goresan pisau itu hingga membasahi baju yang dikenakan sang wanita“ tolong … jangan bunuh aku “ wanita itu pun merintih kesakitan dan meminta kepada lelaki itu agar tak membunuhnya. Lelaki itu tak peduli dengan tangisan dan jeritannya, dia seperti menikmati permainan pisaunya itu, dengan diiringi tangisan dan jeritan dari sang wanita tersebut, aku pun semakin tak kuat melihatnya, ketika pisau itu menyayat leher wanita hingga terlihat darah segar mengucur dari lehernya dan lelaki itu pun semakin liar menyayat leher wanita itu hingga terputus dari tubuhnya dan kepala itu pun ditarunya diatas meja, lalu lelaki itu pun pergi untuk mengambil sesuatu yang berada di dalam lemari pendingin. aku semakin terkejut ketika terlihat potongan – potongan organ tubuh yang berada di lemari pendingin itu, tak lama kemudia dia kembali dengan membawa toples besar ditangannya dan menarunya diatas meja, lalu dengan santai tanpa berdosa lelaki itu mencongkel kedua mata dari kepala tersebut, hingga terlihat seperti bakso yang biasa aku makan. Aku pun menundukkan kepala aku , karna rasa mual melanda diriku dan ketika aku kembali memandang lelaki itu, tiba-tiba ... mata tajam lelaki itu terarah kepadaku yang saat itu sedang memperhatikannya, aku pun bergegas berlari meninggalkan rumah itu, tetapi ketika aku berlari aku mendengar suara “dor …” aku terjatuh ketanah, kakiku terasa sakit dan tak bisa digerakkan karna terkena peluru yang ditembakkan lelaki itu kearahku, tetapi aku coba bangkit kembali dan terus berlari meskipun terasa berat dikaki sebelah kanakku dan aku tak mau menjadi korban selanjutnya dari kebiadaban lelaki itu, hingga akhirnya aku melihat desa terdekat dan aku harus bergegas sampai disana dan meminta tolong warga yang berada disana, namun belum sampai aku disana terdengar suara motor dari kejauhan dan rasa takut-ku semakin menjadi-jadi, ketika pembunuh itu berteriak dengan nada keras,“berlarilah yang jauh, karna aku akan selalu ada dibelakangmu,“ lalu tiba-tiba lengan kananku seperti tersayat benda tajam dan tubuhku yang lemah pun terjatuh lagi ketanah untuk kedua kalinya, tetapi saat ini aku benar-benar tak berdaya dibuatnya dan aku hanya bisa merangkak menjauh dari lelaki itu, karna dia turun dari kendaraannya dan menghampiri aku dengan membawa samurai yang teramat panjang dan tajam ”tolong … tolong …“ ,jeritku meminta tolong, karna kali ini aku benar-benar merasakan ketakutan, “menangis dan menjeritlah jika kamu takut, karna nanti kamu tak akan bisa menangis dan menjerit lagi,” aku pun semakin takut mendengar celoteh yang keluar dari mulut lelaki itu, lalu aku pun berkata “mungin ini, hari terakhirku Tuhan, dan jika lelaki ini malaikat yang kau kirim untukku, aku akan ikhlas dengan semua ini,” lelaki itu pun menggenggam samurai itu dengan kedua tangannya dan samurai itu tepat berada diatas tubuhku, tatap … ketika lelaki itu ingin membunuhku, terdengar suara gaduh dan ricuh dari warga yang mendatangiku, lelaki itu pun, pergi meningglkanku dan warga mengejar lelaki itu, warga yang lain segera mambawaku kerumah sakit terdekat, karna luka yang kuderita.aku pun menceritakan semua yang terjadi dan yang aku lihat dirumah itu pada warga dan polisi yang menayaiku dirumah sakit. Hingga  keesokan harinya aku mendengar kabar rumah itu telah diperiksa oleh polisi dan tersangka sudah tertangkap dengan barang bukti, terdapat beberapa potongan organ tubuh manusia yang akan di perjual belikan dan terungkap sudah kisah malam jum'at klewon yang ternyata adalah ulah pembunuh yang selalu membunuh ketika malam jum'at kliwon, karna menurut pembunuh itu, malam jum'at kliwon waktu yang pas dan semua orang yang melintas dirumah itu akan takut dan tak akan ada yang datang kesana.

selesai.
                                                  

cinta yg hilang


                                  Termenung tanpa kata
                           saat semua menghilang dari hati
                                 ingin aku membencinya
                                            tetapi …
                                  itu semua tak mungkin
                          karna dihatiku terpahat namamu

                    aku hanya bisa memandang punggungmu
                       tanpa bisa menatap wajah indahmu …
                       aku benci saat kau ucapkan kata itu
                   hanya air mata yg bisa kuberikan untukmu
                     disaat kau hancurkan mimpi yg kumiliki

                     kini kau menghilang dari pandanganku
                  tetapi bayanganmu selalu lekat dibenakku …
                          harus kan aku membencimu …!!
                            agar tak ada lgi tentang kita
                  dan biarlah semua menjadi kenangan indah
                                       bagi kita berdua.



                                             (( 2v1 ))


cinta





Disaat aku melihat dirimu
entah mengapa Jantung ini berdetak kencang 
apa kah ini yg  dinamakan cinta …
 atau hanya rasa ingin memiliki saja …

aku hanya bisa terdiam tanpa bisa bicara
meski pun hati ini ingin sekali memilikinya …
 jika benar ini cintaku
tuhan pasti akan mempersatukan aku dan kamu
untuk menjadikan kita


(( 2v1 ))